A.
Sejarah India
Sekitar
2500 S.M. sudah terdapat corak penghidupan manusia dengan kebudayaan yang cukup
tinggi di anak benua India dengan penghidupan secara berkelompok di kota-kota
di daratan Indus dengan pusat-pusatnya di Mohenjodaro, Harappa dan juga di
daerah-daerah lain seperti di Gujarat dan Rajasthan. Dari segi ilmu sejarah,
tidak banyak terdapat peninggalan bahan-bahan atau tulisan-tulisan tentang
zaman purbakala di India.Adapun
sejarah India dibagai dalam beberapa zaman yaitu:
a.
Zaman Permulaan
Sekitar
1500 S.M. datanglah ke anak benua India bangsa-bangsa yang semula mendiami
daerah-daerah sekitar Laut Kaspia, yang dalam sejarah India dikenal sebagai
bangsa Arya atau Indo-Arya. Bangsa Arya ini mula-mula menetap di daerah Punjab
(India Barat Laut) yang kemudian meluas ke daerah sungai Gangga dan
daerah-daerah lain di India. Mereka membawa kepercayaan, filosofis dan kebudayaan mereka ke
India. Lama kelamaan mereka berhasil mencapai taraf peradaban dan kebudayaan yang tinggi dengan menemukan suatu bahasa, yang kemudian
dikenal dengan bahasa Sanskrit, yang mereka pergunakan dalam nyanyian-nyanyian
keagamaan mereka yang dinamakan dengan “Rigveda” untuk memuja dewa-dewa dan
kepercayaan mereka. Zaman Arya ini menyaksikan lahirnya kerajaan-kerajan di
India dan masa ini berlangsung sampai abad ke-7 S.M. Pada abad ke-6 S.M. Pada tahun 326
S.M.
1. Chandragupta maurya
Dalam tahun 326 SM,
timbullah suatu krisis politik di India kerajaan Magadha ketika itu diperintahi
oleh raja yang tidak disukai oleh rakyatnya. Daerah Penjab disebelah barat laut
dikuasai oleh Iskandar Zulkarnain, Raja Yunani. Memang sejak tahun 334 SM sudah
mengadakan gerakan-gerakan militer arah sebelah timur. Kemudian muncul gerakan-gerakan pemberontakan dari penduduk asal
yang dipimpin oleh Chandragupta dari kerajaan Magada. Walaupun dengan
perjalanan yang tidak mudah akhirnya chandragupta berhasil daerah penjab dan
memperluas kekuasaannya hingga kerajaan Magada dan berhasil mengusir orang
Yunani. Dengan pemmerintahan yang teratur dan tentara yang kuat, maka Chandragupta
berhasil menjamin kemakmuran dan keamanan di dalam kerajaannya. Menurut
sumber-sumber menceritakan bahwa waktu-waktu terakhrinya id mengasingkan diri
kedarerh Sravana Belgola di Mysore dan kerajaan diserahkan kepada anaknya
Bindusara.
2.
Bindusara
Raja Bindusara
sangat memiliki perhatian terhadap ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani sangat
besar. Hingga ia mengirim sepucuk surat kepada Antiochos I, raja Syria, meminta
kepadanya agar dapat mengirim seorang ahli filsafat ke Pataliputra. Bindusara
mempunyai banyak anak, salah satu diantaranya adalah Asoka yang menjabat
pangkat raja muda di Taxila dan Ujjaian. Ketika Asoka mendengar kabar, bahwa
ayahnya dalam sakit ia meninggalkan Taxila dan berangkat ke Pataliputra. Pada
waktu Bindusara meninggal Asokapun mengambil kekuasaan dalam tangannya. Supaya
usahanya berjalan lancar maka ia membunuh kakak tertuanya yang seharusanya
lebih berhak untuk memperoleh kekuasaan.
3.
Asoka
Raja Asoka berhasil
naik tahta dengan mempergunakan kekerasan. Demi merebut tahta raja ia
mengorbankan siapa saja yang menghalangi niatnya, termasuknya juga
saudara-saudaranya. Ia terkenal memerintah dengan tangan besi. Dan yang paling
dikenal dia merupakan raja yang sangat kejam. Menurut Vincent Smith seorang
ahli sejarah dari Inggris, melukiskan pemerintahan Asoka sebagai berikut: “ He
had an iron hand and a velvet glove” (ia mempunyai tanggan besi, tetapi sarung
tangganya dari beludru). Pemerintahan raja ini dibagi dalam 2 jaman dan batas
antara kedua zaman ini ditentukan oleh peperangan melawan kerajaan Kalingga.
a.
Pemerintahan raja Asoka dimuka
perang Kalingga itu merupakan seseorang yang diktaktor yang tidak mengenal
kasih sayang dan keadilan. Tigabelas tahun lamanya ia merajalela dikerajaan
Maghada. Kebengisannya terdengar keseluruh pelosok. Musafir Tionghoa, Sjuan
Tsjang, yang datang di India pada abad ke-9 ketika Asoka masih berkuasa, ia
menceritakan bahwa penjara-penjaranya diberi gelar orang di Pataliputra “Neraka
Raja Asoka”. Untuk hukumannya berlangsung dengan sangat kejam, sampai ada
pepatah yang mengatakan bahwa jika seseorang suatu kali memasuki penjara
tersebut, jangan harap lagi akan dapat keluar dalam keadaan bernyawa. Kekejaman
ini mencapai puncaknya ketika didalam peperangan melawan Kalingga. Dalam perang
ini dikatakan bahwa dalam sehari saja terbunuh 250.000 orang Kalingga. Ketika
membaca laporan mengenai korban-korban yang banyak itu, muncul sebuah
penyesalan dari hati Asoka, penyesalan merubah politik pemerintahan yang telah
berjalan selama ini. Kemudian hal ini ditulis dalam sebuah batu yang akan
menjadi saksi bagi semua orang serta keturunannya kelak. Raja yang bengis
berubah menjadi seorang raja yang sabar dan adil. Pada akhirnya ia memilih
agama Budha dengan aliran Ahimsa (tidak boleh membunuh atau membinasakan
makhluk yang hidup) dijalankan dengan sungguh-sungguh.
b.
Perbuatan Asoka ini mempunyai
suatu akibat yang amat besar. Agama Budha berkembang dengan sangat pesat
setelah kejadiaan tersebut. Cita-citanya tidak hanya meluaskan perkembangan
agama Budha itu di India saja, akan tetapi juga diluar India (hingga ke Yunani,
Syria, Mesin). Politik kekerasan Asoka digantikannya dengan Dharmaviaya yaitu
mengembangkan negara dengan dharma(peraturan-peraturan agama). Korban hewan
dilarangnya, karena berlawanan dengan Ahimsa, tetapi yang sangat mengherankan
adalah hukuman mati tidak dihapuskan. Contohnya adalah isteri dan seorang
anaknya yang berusaha merebut kekuasaannya, ia tidak segan-segan menjatuhi
hukuman mati. Asoka berpendapat bahwa, hukuman mati untuk manusia tidak dapat
dihapuskan, karena manusia harus mempunyai tanggungjawab sepenuhnya terhadap
segala perbuatannya.
Sifat raja asoka yang patut dipuji adalah
kesabaranya, yang jarang kita jumpai pada seseorang yang fanatik di dalam
agamanya. Selain itu dalam pemerintahan Raja Asoka telah menerapkan kebebasan
beragama, menurut prinsipnya setiap orang mempunyai hak untuk memilih agamanya
sendiri, dan raja tidak berhak untuk memaksakan agamanya kepada orang lain.
Kepercayaan orang lain patut untuk dihormati.
4. Zaman Raja-raja Gupta
1.
Samudragupta
Setelah peninggalan
Asoka, kerajaan Asoka telah terpecah-belah. Kemudian pada abad ke-4 akhirnya
dapat disatukan oleh seorang raja yang bernama Samudragupta. Samudragupta ini
yang gagah perkasa mendapat gelar Napoleon dari India. Dalam kekacauan sepeninggalan Asoka, datanglah orang Kusyan. Mereka
mendirikan kerajaan yang memajukan kesenian dan kebudayaan disebelah utara
India. Agama yang dianutnya adalah Budha Mahayana. Namun setelah rajanya
Mangkat terjadi perebutan kekuasaan. Pada akhirnya india dikuasai oleh
keturunan Gupta, pada masa ini semua kekuatan asing ditentang termasuk juga
agamanya. Raja-raja Gupta memeluk agama Hindu. Segala sifat-sifat yang dapat
menimbulkan kebesaran raja di gembor-gemborkan. Sangat berbeda dengan sifat
Asoka yang tersohor dengan perdamaiannya itu. Bangunan dalam agama Hindu tampak
kembali sesudah mundur beberapa lamanya sejak raja Asoka. Oleh sebab itu zaman
raja-raja Gupta merupakan zaman keemasan Hindu. Tindakan-tindakan yang nyata
menentang pengaruh-pengaruh asing yaitu: bila seseorang raja asing ditaklukan
oleh Samudragupta maka segera dibunuh, sedangkan raja-raja bangsa Arya
diterimanya menjadi raja dibawah kekuasaanya. Dengan berkembangnya kembali agama Hindu itu, maka bahasa sansekerta
mulai diutamakan kembali. Berabad-abad bahasa ini terdesak oleh bahasa Pali
(bahasa suci orang Budha). Brahmana mendapatkan kembali kedudukannya, karena
mereka yang dikatakan ahli dalam bahasa
Sansekerta. Dalam jaman mulai tampak tanda-tanda bahwa agama Hindu dan Budha
Hinayana saling mempengaruhi satu sama lain. Menurut Fa Hsien, yang tidak lama
sesudah Samudragupta memerintah datang ke India, menceritakan bahwa ia pernah
melihat, bahwa didalam suatu pawai arak-arakan dipikul orang patung Budha
bersama-sama dengan dewa-dewa Hindu. Dalam
pemerintahan, raja Samudragupta merupakan seorang pemurah bagi rakyatnya. Ia
sangat menaruh belas kasihan kepada rakyatnya yang taat pada pemerintahannya.
Hukuman-hukuman mati dan siksaan tidak dikenal orang. Orang yang berbuat
kejahatan hanya dihukum dengan memberi denda saja. Pemberontakan yang beberapa
kali mencoba mengadakan kekacauan dihukum dengan menanggalkan tangannya. Baru dalam
abad ke-7 timbul seorang tangan raja yang dapat melepaskan negeri itu dari
kekuasaan asing tersebut.
2.
Harsa
Pada abad ke-7 muncul
raja bernama Harsa. Ketika ia naik tahta ia baru saja berumur 15 tahun. Ia
menjadi raja dalam usia yang masih sangat muda karena ayahnya meninggal dan
ibunya juga melakukan satti. Kemudian terjadi pembrontakan dari Raja Malwa
mulai mengadakan pembrontakandan membunuh suami dari saudara perempuan suami
Hasra. Kemudian ketika sang raja menuntut balas, ia pun dibunuh oleh
pemberontak secara diam-diam. Hasra adalah
seorang raja yang tidak hanya tinggal diam di istananya. Ia selalu mengadakan
perjalanan menglilingi kerajaannya untuk memberi anugrah dan menghukum
rakyatnya. Is selalu berusaha untuk mengadakan perhubungan dengan luar negeri. Meskipun Hasra telah menjadi seorang Budha Mahayana, ia selalu
menunjukan keadilannya terhadap agama-agama yang lain di dalam kerajaannya.
Meskipun agama Budha mendapat perlingungan yang khusus dari rajanya tetapi
sepertinya pengaruhnya semakin lama semakin berkurang. Tanda mundurnya agama
Budha nampak ketika Raja dari Gaur menyuruh merusak batu peringatan di Bodh
Gaya. Kemudian ulama-ulama agama budha diusir dan Wiharanya dibakar.
b.
Zaman Pertengahan (Masuknya Islam)
Agama Islam yang
sejak pemerintahan kalifah Urrasidin mulai berkembang ke Barat dan ke Timur,
pada tahun 712 M telah sampai ke daerah Sindu. Karena kekuasaan pusat yang
semakin lama semakin lemah dan hal ini memberikan kesempatan bagi
pemimpin-pemimpin yang jauh untuk mengadakan pemberontakan. Dengan demikian
dalam abad ke-8 timbullah disebelah barat laut India muncul kerajaaan Islam
yang kecil diantaranya Gazna, Herat, Bokhara, dan Samarkan. Disini ada
kebudayaan yang dipengaruhi oleh kebudayaan Parsi.
Ketika islam masuk ke
India khususnya Gazna, negara ini masih menjadi negara yang miskin. Islam
disini tumbuh melalui perjalanan yang amat sangat sulit. Tetapi berkat
perjuangan Mahmud Raja Gazna, Gazna berubah menjadi negara yang besar dan makmur.
Gazna berkembang menjadi pusat
perdaganga hamba sahaya. Semua yang berbau hindu dibinasahkan, 17 tahun berturut-turut ia
melakukan penyerangan terhadap
kerajaan-kerajaan kecil dan membawa harta benda yang dirampasnya ke Gazna. Dengan demikian Gazna cepat menjadi negara terkaya di jamannya.
Diantara tawanan-tawanan yang banyak itu terdapat juga seniman-seniman dan
ahli-ahli banguan. Mereka ini dipekerjakan di Gazna untuk membangun negeri.
Untuk pertama kali di dalam sejarah, bahwa kebudayaan Hindu dipergunakan untuk
kepentingan-kepentingan negeri Islam dan disesuaikan dengan hukum Islam.
Bangunan-bangunan yang indah didirikan di kerajaan tersebut.
Namun kerajaan Gazna
ini tidak dapat bertahan lama karena tidak lama kemudian mahmud dapat
dikalahkan oleh Muhammad Ghori. India jatuh pula kedalam tangannya. Raja-raja
Hindu tidak berhasil menghindarkan pemerintahan asing tersebut. Pada akhirnya
setelah berganti-ganti kekuasaan Delhi dan India berhasil dikuasai oleh Mogul.
Pada tahun 1556 India
berhasil dikuasai oleh Akbar Raja dari Turki ini naik tahta pada usia yang
masih muda yaitu 14 tahun. Pada masa pemerintahan akbar ini dikatakan bahwa
Kerajaan Mogul mengalami puncak kejayaannya. Tujuan Akbar yang utama adalah
mempersatukan India dibawah kekuasaannya, baik secara geografis maupun secara
sosiologis. Memang secara geografis boleh dikatakan sebagian politiknya
berhasil, namun secara sosiologis politiknya gagal sama sekali. Ia hendak
mengembangkan suatu agama yang dapat mempersatukan semua aliran yang ada di
kerajaannya. Pada mulanya Akbar adalah seorang Islam yang taat. Kemudian
sikapnya berubah, ia menjadi acuh tak acuh kepada semua aliran dan menciptakan
aliran sendiri. Ia mengembangkan aliran
yang diberi nama Din Illahi. Namun agama tersebut tidak mendapatkan
sambutan baik dari masyarakat, kaum ulama.
Dalam rangka
mengembangkan agama barunya tersebut maka, Akbar membuat beberapa tindakan
diantaranya adalah:
1.
Meniadakan peraturan pajak
Jizya yang harus dibayar oleh tiap-tiap orang yang bukan Islam sebagai suatu
tanda pembalasan budi terhadap jaminan atas keselamatanya.
2.
Meniadakan pajak yang dikenakan
pada orang Hindu yang hendak berziarah ketempat-tempat sucinya.
Tindakan-tindakannya ini lebih
menguntungkan orang-orang Hindu. Untuk menarik pengikut agamanya yang baru itu
dijanjikannya hadiah bagi orang-orang yang menerimanya. Kaum yang hanya
mengingat keuntungan-keuntungan memakai kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Agama
yang tidak berakar dari hati pengikutnya
maka ketika Akbar mangkat tidak meninggalkan bekas-bekasnya semua lenyap
tak bersisa.
Hilangnya kekuatan dan kekerasan dalam
kerajaan Mogul ini mulai tampak pada pemerintahan Shah Jahan. Ia sangat
terkenal dengan sifat borosnya. Hampir semua harta pusaka yang telah
dikumpulkan di dalam perbendaharaan kerajaan selama ini dihabiskannya. Ia
menguras harta kekayaan dengan membuat Peacock Throne (tahta Kerajaan burung
merak) dan Taj Mahal yang dibangun untuk kuburan istrinya tercintanya. Ketika
ia mangkat, anak-anaknya berebut kekuasaan dan akhirnya dimenangkan oleh
Aurangzeb. Kemunduran Islam di India terjadi pada tahun
1707 setelah wafatnya Raja Aurangzeb. India terpecah belah dalam
kerajaan-kerajaan kecil yang saling bermusuhan dan berperang, yang memudahkan
bangsa-bangsa Barat masuk ke India.
c.
Zaman Penjajahan
Orang
Barat pertama yang menginjakkan kakinya di India ialah Vasco de Gama pada bulan
Mei 1498 di Kalikut, tetapi ia tidak berhasil untuk menetap di sana. Kemudian
usaha tersebut diulanginya pada tahun 1501 dan berhasil mendirikan tempat
kedudukan bagi Portugis di Kannanore, Kochin dan Kalikut. Bangsa-bangsa barat
lainnya seperti Spanyol, Belanda dan Inggris berturut-turut datang ke India
dengan maksud yang sudah cukup terkenal dalam sejarah bangsa-bangsa Barat di
Asia. Kekuasaan Inggris di India dimulai dengan berdirinya English East
India Company pada tahun 1600 yang semula lebih bersifat dagang, dan kemudian
dibarengi dengan penguasaan secara fisik dan politis, yang mencapai puncaknya
dalam pertempuran Buxar pada tahun 1756 melawan raja-raja India. Kemenangan
Inggris dalam pertempuran itu membuat Inggris berhasil menguasai daerah-daerah
Benggala, Bihar dan Orissa. Pada tahun 1824 Pemerintah Inggris mengambil alih
kekuasaan terhadap English East India Company dari India dan dengan demikian
secara mutlak mendudukkan kekuasaannya terhadap negara ini. Meskipun demikian,
Inggris masih mengizinkan berdirinya kerajaan-kerajaan kecil yang dikepalai
oleh pangeran-pangeran. Inggris juga menempatkan seorang Gubernur Jenderal di
India sebagai Wakil Mahkota dan Pemerintahnya Gerakan kemerdekaan dan
perasaan kebangsaan India mulai timbul pada pertengahan abad ke-19 dengan
meletusnya suatu pemberontakan yang dipimpin oleh raja-raja India pada tahun
1857, tetapi berhasil ditindas oleh Inggris. Gerakan kemerdekaan tersebut
mencapai suatu bentuk yang lebih nyata dengan berdirinya Indian National
Congres pada tahun 1885 yang pada tahun 1905 menuntut diadakannnya “Swaraj”
(self-rule): dari-oleh-untuk bangsa India. Kemudian pada tahun 1906 didirikan pula Indian
Muslim League untuk menyatukan dan menjamin kepentingan-kepentingan orang Islam
di India. Dari sinilah sebetulnya awal permulaan lahirnya negara Pakistan.
Demikianlah selama kurang lebih setengah abad lamanya, gerakan kemeredekaan
India menuntut kemerdekaan penuh bagi India. Pemimpin-pemimpin terkenal dalam
gerakan ini antara lain ialah Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru dan Mohd. Ali
Jinnah. Dan pada tahun 1940, untuk pertama kalinya, Muslim League menuntut
satu negara khusus untuk orang-orang Islam. Menjelang berakhirnya Perang Dunia
II, tuntutan kemerdekaan makin mendesak kepada Pemerintah Inggris yang
menghasilkan dibentuknya suatu Constituent Assembly, tetapi Muslim League tidak
bersedia ikut serta dalam Constituent Assembly ini dan tetap menuntut
dibentuknya suatu negara tersendiri bagi penduduk Islam India. Tuntutan kaum
Muslim itu akhirnya dipenuhi oleh Inggris dengan pembentukan negara Pakistan.
Pada tanggal 15 Agustus 1947, Inggris memberikan kemerdekaan kepada India dan
Pakistan.
d.
Zaman Kemerdekaan
Setelah
berhasil menanggulangi dua masalah besar pada awal kemerdekaannya, yaitu
perpindahan penduduk secara besar-besaran akibat terpecahnya bekas jajahan
Inggris ini menjadi India dan Pakistan serta masalah pengintegrasian k.l. 600
kerajaan-kerajaan kecil yang diperintah oleh pangeran-pangeran ke dalam Negara
Kesatuan India, India mulai menyusun kerangka kehidupan kenegaraannya dalam
bentuk suatu Undang-Undang Dasar yang mulai berlaku pada tanggal 26 Januari
1950. Sejak tanggal ini pula India resmi menjadi Republik India dengan Presiden
sebagai Kepala Negaranya dan Perdana Menteri sebagai kepala Pemerintahannya. Salah satu tujuan
India adalah untuk mencapai kemerdekaan ekonomi yang diusahakan melalui
pembangunan ekonomi dan sosial berencana melalui berbagai Repelita yang dimulai
sejak April 1951. Dalam masa lebih dari 30 tahun ini India telah berhasil
membangun industri-industri berat dan mendidik tenaga-tenaga teknologi yang
menjadi landasan untuk pembangunan industri-industrinya lebih lanjut (seperti:
mobil, pesawat terbang, tank dan persenjataan, mesin-mesin dan
generator-genarator berat, kereta api dan sebagainya). Selain itu dalam
beberapa tahun terakhir ini India juga telah berhasil mencukupi kebutuhannya
sendiri akan bahan-bahan pangan. Disamping prestasi-prestasinya tersebut, India
masih menghadapi berbagai tantangan dalam pengintegrasian nasional, seperti
usaha penerapan bahasa Hindi sebagai bahasa nasional, pertentangan komunal
(Hindu-Muslim) dan bahkan pertentangan antar kasta yang belum kunjung selesai.
Sejak kemerdekaannya, India beberapa kali mengalami konflik bersenjata dengan
negara-negara tetangganya, yaitu antara lain dengan RRC tahun 1962 mengenai
soal perbatasan dan dengan Pakistan tahun 1971 yang berakhir dengan perubahan
status Pakistan Timur menjadi negara Bangladesh.
B.
Gambaran Berbagai Bidang Kehidupan Indi
c. Bidang
Agama
Kira-kira pada tahun
1500 SM bangsa Arya yang terpelajar dari Asia Tengah memasuki India. Mereka
memasuki India dengan membawa kebudayaan yang tinggi. Mula-mula ia hanya
menduduki sedikit daerah India, tetapi lama kelamaan selurah dataran rendah
sungai Indus dan Gangga di dudukinya. Daerah
yang diduduki bangsa Arya ini dinamai Aryawarta yang memiliki arti tanah
bangsa Arya atau sering kita disebut Hindustan yang artinya negeri orang Hindu.
Agama-agama yang berada
di Negara India bermacam-macam dan berganti-ganti menyesuaikan dengan raja yang
memerintah. Beberapa agama dan aliran yang berada di India antara lain yaitu:
1.
Hinduisme
Hinduisme
bukan saja sebuah agama saja tetapi juga satu satuan dari agama-agama yang
dalam garis-garis besarnya satu sama lain tidak mempunyai perbedaan. Dasar-dasar
peradaban Hindu tersimpul dalam kitab-kitab Weda, Brahmana, dan kitab
Upanisyad. Tiga macam kitab ini yang mendasari pikiran orang-orang Hindu. Agama
yang berdasar pada Weda belum mengenal patung-patung. Agama yang berdasar
Brahmana mengutamakan cara-cara dan hal menjalankan upacara yang tertulis dalam
kitab-kitabnya, maka Hinduisme mulai memuja patung-patung dewa-dewi. Lama
kelamaan pemujaan dewa ini merupakan upacara yang penting. Menurut agama Hindu
ada beberapa mazhab yang dianut oleh mereka diantaranya adalah:
a.
Vaisynawa
Aliran ini
memuja dewa Wisnu sebagai dewa yang tertinggi . pemujaan terhadap dewa ini
dilakukan pada salah satu dari penjelmaannya. Maka dari itu selain dewa Wisnu
mereka juga memuja Laksmi dan Garuda. Pengikut-pengikut aliran ini terbanyak
didapati di daerah India Utaradan Bombay.
b.
Siwa
Dewa yang
tertinggi dalam aliran ini ialah Syiwa. Mereka itu percaya bahwa pengetahuan
Ynana adalah jalan yang terbaik untuk mencapai keselamatan dari Bakti. Pada
galibnya Siwa dipuja bersama-sama dengan Istrinya Parwati, anaknya Ganesha dan
Kartikaya serta Nandi kendaraanya.
c.
Sakta
Sakti adalah
kekuatan, suatu sifat kewanitaan. Dewi yang telah dipilih oleh mereka untuk
menduduki tempat sakti tersebut adalah Dewi, istri Siwa.
d.
Ganaptya
Aliran ini
memuja Ganesha, anak Siwa yang sulung. Ia berkepala gajah dan berbadan manusia,
perutnya gendut, dan kakinya pendek.
2.
BUDHISME
Inti pelajaran Budha adalah untuk
melepaskan manusia dari Samsara itu tersimpul dalam empat dasar yaitu:
a.
Lahir,
menjadi tua, sakit dan meninggal adalah suatu penderitaan.
b.
Penderitaan
itu disebabkan oleh hawa nafsu. Hawa nafsu untuk mencari kesenangan, hawa nafsu
untuk hidup
c.
Penderitaan
akan hilang jika semua hawa nafsu itu dapat dihilangkan.
d.
Hal itu dapat
dicapai dengan menjalani delapan tengah yang diajar oleh Budha yaitu:
i.
Mempunyai
pandangan yang besar
ii.
Mempunyai
niat yang benar
iii. Berbicara benar
iv. Berbuat benar
v.
Mempunyai
penghidupan yang benar
vi. Berusaha benar
vii. Mempunyai perhatian benar
viii.
Memusatkan
pikiran dengan benar.
Ketika Ajaran Budha masuk kedalam
India banyak mendapat reaksi-reaksi yang hebat dari kaum Brahmana, karena Budha
menyangkal adanya perbedaan kasta didalam masyarakat. Budha sendiri tidak
bermaksud untuk mendirkan suatu mazhab yang baru, ia hanya menunjukan jalan
untuk mencari keselamatan. Penganut ajaran itu tidak boleh membunuh, tidak
boleh mencuri, tidak boleh berdusta, tidak boleh minum-minuman keras. Ada dua
aliran dalam agama Budha ini yaitu aliran hirayana dan Mahayana. Aliran yang
tetap memegang ajaran Budha yang asli disebut Hirayana. Hirayana sendiri
memiliki pengertian kendaraan kecil yang mngatakan hanya sedikit orang yang
dapat mencapai Nirwana jika mereka terus berpegang teguh pada pendirian
tersebut. Mahayana adalah kendaraan besar. Aliran ini percaya akan dewa-dewa
yang dapat menolong mereka untuk mencapai Nirwana.
d. Bidang
Sosial
Di India yang kebanyakan beragama Hindu ini masih
sangat kental dengan yang namanya kasta dalam kehidupan bermasyarakatnya.
Tiap-tiap kasta mempunyai kedudukan sosial yang sangat tajam batas-batasnya,
baik itu batas mana diazazkan pada Hinduisme. Hanya asal kelahiran yang
menentukan kedudukan seseorang dalam masyarakat, yang tidak dapat diubah oleh
suatu prestasi apapun dalam hidup seseorang. Terdapat sesuatu yang menarik
disini yaitu orang Hindu di India percaya bahwa perbedaan derajat itu berakar
dalam prinsip-prinsip yang tidak dapat diubah sama sekali. Hal ini berbeda
dengan bangsa lain yang berprinsip bahwa perbedaan yang ditimbulkan oleh
kelahiran ini dapat berubah oleh adanya prestasi dari seseorang.
Golongan-golongan kasta yang terutama itu ada
empat macam yaitu: Kasta Brahmana, Kesatria,Waisya, dan Kasta Sudra.
a.
Kasta
Brahmana
Di dalam buku ke-10 dari Rig Weda tertulis bahwa:
golongan Brahmana keluar dari mulut dewa Brahma, golongan Ksatrya keluar dari
tangannya, Waisya berasal dari paha atau perutnya dan golongan Sudra berasal
dari telapak kaki dewa Brahma.Kekuasan kasta Brahmana dalam peredaran masa
menjadi sedemikian besarnya dibandingkan dengan kekuasan raja, sehingga
sebagian besar dari harta benda negeri bukan masuk didalam perbendaharaan raja.
Tetapi masuk dan terkumpul di dalam candi-candi kasta brahmana. Jika
dibandingkan dengan kasta brahmana raja merupakan seorang yang miskin.
Kewajiban-kewajiban kasta Brahmana adalah sesuai dengan kedudukan sosial
mereka. Tak ada kasta yang bisa membuat peraturan untuk kasta Brahmana, namun
hidup mereka sudah harus disiplin sendiri yang sangat kuat. Kehidupan mereka
harus diabdikan kepada kewajiban-kewajiban diri sendiri, terhadap masyarakat
dan terhadap dewa.
b.
Kasta Kesatria
Kasta Kesatrya ini berhak menjadi raja dan menjadi
tentara. Dalam kitab perundang-undangan Hindu mengatakan bahwa tidak ada
seorangpun yang bisa menjadi pemerintah kecuali kasta Kesatria.
c.
Kasta Waisya
Kewajiban dari kasta Waisya adalah untuk memajukan
kemakmuran negeri. Tugas-tugas mereka yang utama adalah mengusahakan pertanian,
petenakan, dan perdagangan. Kasta Waisya harus mengetahui harga-harga
barang-barang di masyarakat.
d.
Kasta Sudra
Menurut kitab
perundang-undangan Hindu, kedudukan kasta Sudra amatlah rendah tetapi yang
mengherankan adalah jumlah kasta ini lebih banyak dibandingkan dengan ketiga
kasta yang lain. Tugas dan kewajiban kasta Sudra yang terutama adalah untuk
“meladeni” ketiga kasta yang lebih tinggi terutama kasta Brahmana
Scott Latourette, Kneneth. 1952. A Short History Of The Far East. New York:The Macmillan Company.