Sabtu, 10 Maret 2012

makalah india


A.  Sejarah India
Sekitar 2500 S.M. sudah terdapat corak penghidupan manusia dengan kebudayaan yang cukup tinggi di anak benua India dengan penghidupan secara berkelompok di kota-kota di daratan Indus dengan pusat-pusatnya di Mohenjodaro, Harappa dan juga di daerah-daerah lain seperti di Gujarat dan Rajasthan. Dari segi ilmu sejarah, tidak banyak terdapat peninggalan bahan-bahan atau tulisan-tulisan tentang zaman purbakala di India.Adapun sejarah India dibagai dalam beberapa zaman yaitu:
a.    Zaman Permulaan
Sekitar 1500 S.M. datanglah ke anak benua India bangsa-bangsa yang semula mendiami daerah-daerah sekitar Laut Kaspia, yang dalam sejarah India dikenal sebagai bangsa Arya atau Indo-Arya. Bangsa Arya ini mula-mula menetap di daerah Punjab (India Barat Laut) yang kemudian meluas ke daerah sungai Gangga dan daerah-daerah lain di India. Mereka membawa kepercayaan, filosofis dan kebudayaan mereka ke India. Lama kelamaan mereka berhasil mencapai taraf peradaban dan  kebudayaan yang tinggi dengan menemukan suatu bahasa, yang kemudian dikenal dengan bahasa Sanskrit, yang mereka pergunakan dalam nyanyian-nyanyian keagamaan mereka yang dinamakan dengan “Rigveda” untuk memuja dewa-dewa dan kepercayaan mereka. Zaman Arya ini menyaksikan lahirnya kerajaan-kerajan di India dan masa ini berlangsung sampai abad ke-7 S.M. Pada abad ke-6 S.M. Pada tahun 326 S.M.
1.      Chandragupta maurya
Dalam tahun 326 SM, timbullah suatu krisis politik di India kerajaan Magadha ketika itu diperintahi oleh raja yang tidak disukai oleh rakyatnya. Daerah Penjab disebelah barat laut dikuasai oleh Iskandar Zulkarnain, Raja Yunani. Memang sejak tahun 334 SM sudah mengadakan gerakan-gerakan militer arah sebelah timur.  Kemudian muncul gerakan-gerakan pemberontakan dari penduduk asal yang dipimpin oleh Chandragupta dari kerajaan Magada. Walaupun dengan perjalanan yang tidak mudah akhirnya chandragupta berhasil daerah penjab dan memperluas kekuasaannya hingga kerajaan Magada dan berhasil mengusir orang Yunani. Dengan pemmerintahan yang teratur dan tentara yang kuat, maka Chandragupta berhasil menjamin kemakmuran dan keamanan di dalam kerajaannya. Menurut sumber-sumber menceritakan bahwa waktu-waktu terakhrinya id mengasingkan diri kedarerh Sravana Belgola di Mysore dan kerajaan diserahkan kepada anaknya Bindusara.
2.      Bindusara
Raja Bindusara sangat memiliki perhatian terhadap ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani sangat besar. Hingga ia mengirim sepucuk surat kepada Antiochos I, raja Syria, meminta kepadanya agar dapat mengirim seorang ahli filsafat ke Pataliputra. Bindusara mempunyai banyak anak, salah satu diantaranya adalah Asoka yang menjabat pangkat raja muda di Taxila dan Ujjaian. Ketika Asoka mendengar kabar, bahwa ayahnya dalam sakit ia meninggalkan Taxila dan berangkat ke Pataliputra. Pada waktu Bindusara meninggal Asokapun mengambil kekuasaan dalam tangannya. Supaya usahanya berjalan lancar maka ia membunuh kakak tertuanya yang seharusanya lebih berhak untuk memperoleh kekuasaan.
3.      Asoka
Raja Asoka berhasil naik tahta dengan mempergunakan kekerasan. Demi merebut tahta raja ia mengorbankan siapa saja yang menghalangi niatnya, termasuknya juga saudara-saudaranya. Ia terkenal memerintah dengan tangan besi. Dan yang paling dikenal dia merupakan raja yang sangat kejam. Menurut Vincent Smith seorang ahli sejarah dari Inggris, melukiskan pemerintahan Asoka sebagai berikut: “ He had an iron hand and a velvet glove” (ia mempunyai tanggan besi, tetapi sarung tangganya dari beludru). Pemerintahan raja ini dibagi dalam 2 jaman dan batas antara kedua zaman ini ditentukan oleh peperangan melawan kerajaan Kalingga.
a.       Pemerintahan raja Asoka dimuka perang Kalingga itu merupakan seseorang yang diktaktor yang tidak mengenal kasih sayang dan keadilan. Tigabelas tahun lamanya ia merajalela dikerajaan Maghada. Kebengisannya terdengar keseluruh pelosok. Musafir Tionghoa, Sjuan Tsjang, yang datang di India pada abad ke-9 ketika Asoka masih berkuasa, ia menceritakan bahwa penjara-penjaranya diberi gelar orang di Pataliputra “Neraka Raja Asoka”. Untuk hukumannya berlangsung dengan sangat kejam, sampai ada pepatah yang mengatakan bahwa jika seseorang suatu kali memasuki penjara tersebut, jangan harap lagi akan dapat keluar dalam keadaan bernyawa. Kekejaman ini mencapai puncaknya ketika didalam peperangan melawan Kalingga. Dalam perang ini dikatakan bahwa dalam sehari saja terbunuh 250.000 orang Kalingga. Ketika membaca laporan mengenai korban-korban yang banyak itu, muncul sebuah penyesalan dari hati Asoka, penyesalan merubah politik pemerintahan yang telah berjalan selama ini. Kemudian hal ini ditulis dalam sebuah batu yang akan menjadi saksi bagi semua orang serta keturunannya kelak. Raja yang bengis berubah menjadi seorang raja yang sabar dan adil. Pada akhirnya ia memilih agama Budha dengan aliran Ahimsa (tidak boleh membunuh atau membinasakan makhluk yang hidup) dijalankan dengan sungguh-sungguh.
b.      Perbuatan Asoka ini mempunyai suatu akibat yang amat besar. Agama Budha berkembang dengan sangat pesat setelah kejadiaan tersebut. Cita-citanya tidak hanya meluaskan perkembangan agama Budha itu di India saja, akan tetapi juga diluar India (hingga ke Yunani, Syria, Mesin). Politik kekerasan Asoka digantikannya dengan Dharmaviaya yaitu mengembangkan negara dengan dharma(peraturan-peraturan agama). Korban hewan dilarangnya, karena berlawanan dengan Ahimsa, tetapi yang sangat mengherankan adalah hukuman mati tidak dihapuskan. Contohnya adalah isteri dan seorang anaknya yang berusaha merebut kekuasaannya, ia tidak segan-segan menjatuhi hukuman mati. Asoka berpendapat bahwa, hukuman mati untuk manusia tidak dapat dihapuskan, karena manusia harus mempunyai tanggungjawab sepenuhnya terhadap segala perbuatannya.
Sifat raja asoka yang patut dipuji adalah kesabaranya, yang jarang kita jumpai pada seseorang yang fanatik di dalam agamanya. Selain itu dalam pemerintahan Raja Asoka telah menerapkan kebebasan beragama, menurut prinsipnya setiap orang mempunyai hak untuk memilih agamanya sendiri, dan raja tidak berhak untuk memaksakan agamanya kepada orang lain. Kepercayaan orang lain patut untuk dihormati.




4.      Zaman Raja-raja Gupta
1.      Samudragupta
Setelah peninggalan Asoka, kerajaan Asoka telah terpecah-belah. Kemudian pada abad ke-4 akhirnya dapat disatukan oleh seorang raja yang bernama Samudragupta. Samudragupta ini yang gagah perkasa mendapat gelar Napoleon dari India.  Dalam kekacauan sepeninggalan Asoka, datanglah orang Kusyan. Mereka mendirikan kerajaan yang memajukan kesenian dan kebudayaan disebelah utara India. Agama yang dianutnya adalah Budha Mahayana. Namun setelah rajanya Mangkat terjadi perebutan kekuasaan. Pada akhirnya india dikuasai oleh keturunan Gupta, pada masa ini semua kekuatan asing ditentang termasuk juga agamanya. Raja-raja Gupta memeluk agama Hindu. Segala sifat-sifat yang dapat menimbulkan kebesaran raja di gembor-gemborkan. Sangat berbeda dengan sifat Asoka yang tersohor dengan perdamaiannya itu. Bangunan dalam agama Hindu tampak kembali sesudah mundur beberapa lamanya sejak raja Asoka. Oleh sebab itu zaman raja-raja Gupta merupakan zaman keemasan Hindu. Tindakan-tindakan yang nyata menentang pengaruh-pengaruh asing yaitu: bila seseorang raja asing ditaklukan oleh Samudragupta maka segera dibunuh, sedangkan raja-raja bangsa Arya diterimanya menjadi raja dibawah kekuasaanya.  Dengan berkembangnya kembali agama Hindu itu, maka bahasa sansekerta mulai diutamakan kembali. Berabad-abad bahasa ini terdesak oleh bahasa Pali (bahasa suci orang Budha). Brahmana mendapatkan kembali kedudukannya, karena mereka  yang dikatakan ahli dalam bahasa Sansekerta. Dalam jaman mulai tampak tanda-tanda bahwa agama Hindu dan Budha Hinayana saling mempengaruhi satu sama lain. Menurut Fa Hsien, yang tidak lama sesudah Samudragupta memerintah datang ke India, menceritakan bahwa ia pernah melihat, bahwa didalam suatu pawai arak-arakan dipikul orang patung Budha bersama-sama  dengan dewa-dewa Hindu. Dalam pemerintahan, raja Samudragupta merupakan seorang pemurah bagi rakyatnya. Ia sangat menaruh belas kasihan kepada rakyatnya yang taat pada pemerintahannya. Hukuman-hukuman mati dan siksaan tidak dikenal orang. Orang yang berbuat kejahatan hanya dihukum dengan memberi denda saja. Pemberontakan yang beberapa kali mencoba mengadakan kekacauan dihukum dengan menanggalkan tangannya. Baru dalam abad ke-7 timbul seorang tangan raja yang dapat melepaskan negeri itu dari kekuasaan asing tersebut.

2.      Harsa
Pada abad ke-7 muncul raja bernama Harsa. Ketika ia naik tahta ia baru saja berumur 15 tahun. Ia menjadi raja dalam usia yang masih sangat muda karena ayahnya meninggal dan ibunya juga melakukan satti. Kemudian terjadi pembrontakan dari Raja Malwa mulai mengadakan pembrontakandan membunuh suami dari saudara perempuan suami Hasra. Kemudian ketika sang raja menuntut balas, ia pun dibunuh oleh pemberontak secara diam-diam.  Hasra adalah seorang raja yang tidak hanya tinggal diam di istananya. Ia selalu mengadakan perjalanan menglilingi kerajaannya untuk memberi anugrah dan menghukum rakyatnya. Is selalu berusaha untuk mengadakan perhubungan dengan luar negeri.  Meskipun Hasra telah menjadi seorang Budha Mahayana, ia selalu menunjukan keadilannya terhadap agama-agama yang lain di dalam kerajaannya. Meskipun agama Budha mendapat perlingungan yang khusus dari rajanya tetapi sepertinya pengaruhnya semakin lama semakin berkurang. Tanda mundurnya agama Budha nampak ketika Raja dari Gaur menyuruh merusak batu peringatan di Bodh Gaya. Kemudian ulama-ulama agama budha diusir dan Wiharanya dibakar.
b.   Zaman Pertengahan (Masuknya Islam)
Agama Islam yang sejak pemerintahan kalifah Urrasidin mulai berkembang ke Barat dan ke Timur, pada tahun 712 M telah sampai ke daerah Sindu. Karena kekuasaan pusat yang semakin lama semakin lemah dan hal ini memberikan kesempatan bagi pemimpin-pemimpin yang jauh untuk mengadakan pemberontakan. Dengan demikian dalam abad ke-8 timbullah disebelah barat laut India muncul kerajaaan Islam yang kecil diantaranya Gazna, Herat, Bokhara, dan Samarkan. Disini ada kebudayaan yang dipengaruhi oleh kebudayaan Parsi.
Ketika islam masuk ke India khususnya Gazna, negara ini masih menjadi negara yang miskin. Islam disini tumbuh melalui perjalanan yang amat sangat sulit. Tetapi berkat perjuangan Mahmud Raja Gazna, Gazna berubah menjadi negara yang besar dan makmur.
Gazna berkembang menjadi pusat perdaganga hamba sahaya. Semua yang berbau hindu dibinasahkan, 17 tahun berturut-turut ia melakukan penyerangan terhadap kerajaan-kerajaan kecil dan membawa harta benda yang dirampasnya ke Gazna. Dengan demikian Gazna cepat menjadi negara terkaya di jamannya. Diantara tawanan-tawanan yang banyak itu terdapat juga seniman-seniman dan ahli-ahli banguan. Mereka ini dipekerjakan di Gazna untuk membangun negeri. Untuk pertama kali di dalam sejarah, bahwa kebudayaan Hindu dipergunakan untuk kepentingan-kepentingan negeri Islam dan disesuaikan dengan hukum Islam. Bangunan-bangunan yang indah didirikan di kerajaan tersebut.
Namun kerajaan Gazna ini tidak dapat bertahan lama karena tidak lama kemudian mahmud dapat dikalahkan oleh Muhammad Ghori. India jatuh pula kedalam tangannya. Raja-raja Hindu tidak berhasil menghindarkan pemerintahan asing tersebut. Pada akhirnya setelah berganti-ganti kekuasaan Delhi dan India berhasil dikuasai oleh Mogul.
Pada tahun 1556 India berhasil dikuasai oleh Akbar Raja dari Turki ini naik tahta pada usia yang masih muda yaitu 14 tahun. Pada masa pemerintahan akbar ini dikatakan bahwa Kerajaan Mogul mengalami puncak kejayaannya. Tujuan Akbar yang utama adalah mempersatukan India dibawah kekuasaannya, baik secara geografis maupun secara sosiologis. Memang secara geografis boleh dikatakan sebagian politiknya berhasil, namun secara sosiologis politiknya gagal sama sekali. Ia hendak mengembangkan suatu agama yang dapat mempersatukan semua aliran yang ada di kerajaannya. Pada mulanya Akbar adalah seorang Islam yang taat. Kemudian sikapnya berubah, ia menjadi acuh tak acuh kepada semua aliran dan menciptakan aliran sendiri. Ia mengembangkan aliran  yang diberi nama Din Illahi. Namun agama tersebut tidak mendapatkan sambutan baik dari masyarakat, kaum ulama.
Dalam rangka mengembangkan agama barunya tersebut maka, Akbar membuat beberapa tindakan diantaranya adalah:
1.    Meniadakan peraturan pajak Jizya yang harus dibayar oleh tiap-tiap orang yang bukan Islam sebagai suatu tanda pembalasan budi terhadap jaminan atas keselamatanya.
2.    Meniadakan pajak yang dikenakan pada orang Hindu yang hendak berziarah ketempat-tempat sucinya.
Tindakan-tindakannya ini lebih menguntungkan orang-orang Hindu. Untuk menarik pengikut agamanya yang baru itu dijanjikannya hadiah bagi orang-orang yang menerimanya. Kaum yang hanya mengingat keuntungan-keuntungan memakai kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Agama yang tidak berakar dari hati pengikutnya  maka ketika Akbar mangkat tidak meninggalkan bekas-bekasnya semua lenyap tak bersisa.
Hilangnya kekuatan dan kekerasan dalam kerajaan Mogul ini mulai tampak pada pemerintahan Shah Jahan. Ia sangat terkenal dengan sifat borosnya. Hampir semua harta pusaka yang telah dikumpulkan di dalam perbendaharaan kerajaan selama ini dihabiskannya. Ia menguras harta kekayaan dengan membuat Peacock Throne (tahta Kerajaan burung merak) dan Taj Mahal yang dibangun untuk kuburan istrinya tercintanya. Ketika ia mangkat, anak-anaknya berebut kekuasaan dan akhirnya dimenangkan oleh Aurangzeb. Kemunduran Islam di India terjadi pada tahun 1707 setelah wafatnya Raja Aurangzeb. India terpecah belah dalam kerajaan-kerajaan kecil yang saling bermusuhan dan berperang, yang memudahkan bangsa-bangsa Barat masuk ke India.
c.    Zaman Penjajahan
Orang Barat pertama yang menginjakkan kakinya di India ialah Vasco de Gama pada bulan Mei 1498 di Kalikut, tetapi ia tidak berhasil untuk menetap di sana. Kemudian usaha tersebut diulanginya pada tahun 1501 dan berhasil mendirikan tempat kedudukan bagi Portugis di Kannanore, Kochin dan Kalikut. Bangsa-bangsa barat lainnya seperti Spanyol, Belanda dan Inggris berturut-turut datang ke India dengan maksud yang sudah cukup terkenal dalam sejarah bangsa-bangsa Barat di Asia. Kekuasaan Inggris di India dimulai dengan berdirinya English East India Company pada tahun 1600 yang semula lebih bersifat dagang, dan kemudian dibarengi dengan penguasaan secara fisik dan politis, yang mencapai puncaknya dalam pertempuran Buxar pada tahun 1756 melawan raja-raja India. Kemenangan Inggris dalam pertempuran itu membuat Inggris berhasil menguasai daerah-daerah Benggala, Bihar dan Orissa. Pada tahun 1824 Pemerintah Inggris mengambil alih kekuasaan terhadap English East India Company dari India dan dengan demikian secara mutlak mendudukkan kekuasaannya terhadap negara ini. Meskipun demikian, Inggris masih mengizinkan berdirinya kerajaan-kerajaan kecil yang dikepalai oleh pangeran-pangeran. Inggris juga menempatkan seorang Gubernur Jenderal di India sebagai Wakil Mahkota dan Pemerintahnya Gerakan kemerdekaan dan perasaan kebangsaan India mulai timbul pada pertengahan abad ke-19 dengan meletusnya suatu pemberontakan yang dipimpin oleh raja-raja India pada tahun 1857, tetapi berhasil ditindas oleh Inggris. Gerakan kemerdekaan tersebut mencapai suatu bentuk yang lebih nyata dengan berdirinya Indian National Congres pada tahun 1885 yang pada tahun 1905 menuntut diadakannnya “Swaraj” (self-rule): dari-oleh-untuk bangsa India. Kemudian pada tahun 1906 didirikan pula Indian Muslim League untuk menyatukan dan menjamin kepentingan-kepentingan orang Islam di India. Dari sinilah sebetulnya awal permulaan lahirnya negara Pakistan. Demikianlah selama kurang lebih setengah abad lamanya, gerakan kemeredekaan India menuntut kemerdekaan penuh bagi India. Pemimpin-pemimpin terkenal dalam gerakan ini antara lain ialah Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru dan Mohd. Ali Jinnah. Dan pada tahun 1940, untuk pertama kalinya, Muslim League menuntut satu negara khusus untuk orang-orang Islam. Menjelang berakhirnya Perang Dunia II, tuntutan kemerdekaan makin mendesak kepada Pemerintah Inggris yang menghasilkan dibentuknya suatu Constituent Assembly, tetapi Muslim League tidak bersedia ikut serta dalam Constituent Assembly ini dan tetap menuntut dibentuknya suatu negara tersendiri bagi penduduk Islam India. Tuntutan kaum Muslim itu akhirnya dipenuhi oleh Inggris dengan pembentukan negara Pakistan. Pada tanggal 15 Agustus 1947, Inggris memberikan kemerdekaan kepada India dan Pakistan.
d.   Zaman Kemerdekaan
Setelah berhasil menanggulangi dua masalah besar pada awal kemerdekaannya, yaitu perpindahan penduduk secara besar-besaran akibat terpecahnya bekas jajahan Inggris ini menjadi India dan Pakistan serta masalah pengintegrasian k.l. 600 kerajaan-kerajaan kecil yang diperintah oleh pangeran-pangeran ke dalam Negara Kesatuan India, India mulai menyusun kerangka kehidupan kenegaraannya dalam bentuk suatu Undang-Undang Dasar yang mulai berlaku pada tanggal 26 Januari 1950. Sejak tanggal ini pula India resmi menjadi Republik India dengan Presiden sebagai Kepala Negaranya dan Perdana Menteri sebagai kepala Pemerintahannya. Salah satu tujuan India adalah untuk mencapai kemerdekaan ekonomi yang diusahakan melalui pembangunan ekonomi dan sosial berencana melalui berbagai Repelita yang dimulai sejak April 1951. Dalam masa lebih dari 30 tahun ini India telah berhasil membangun industri-industri berat dan mendidik tenaga-tenaga teknologi yang menjadi landasan untuk pembangunan industri-industrinya lebih lanjut (seperti: mobil, pesawat terbang, tank dan persenjataan, mesin-mesin dan generator-genarator berat, kereta api dan sebagainya). Selain itu dalam beberapa tahun terakhir ini India juga telah berhasil mencukupi kebutuhannya sendiri akan bahan-bahan pangan. Disamping prestasi-prestasinya tersebut, India masih menghadapi berbagai tantangan dalam pengintegrasian nasional, seperti usaha penerapan bahasa Hindi sebagai bahasa nasional, pertentangan komunal (Hindu-Muslim) dan bahkan pertentangan antar kasta yang belum kunjung selesai. Sejak kemerdekaannya, India beberapa kali mengalami konflik bersenjata dengan negara-negara tetangganya, yaitu antara lain dengan RRC tahun 1962 mengenai soal perbatasan dan dengan Pakistan tahun 1971 yang berakhir dengan perubahan status Pakistan Timur menjadi negara Bangladesh.
B.  Gambaran Berbagai Bidang Kehidupan Indi
c.       Bidang Agama
                        Kira-kira pada tahun 1500 SM bangsa Arya yang terpelajar dari Asia Tengah memasuki India. Mereka memasuki India dengan membawa kebudayaan yang tinggi. Mula-mula ia hanya menduduki sedikit daerah India, tetapi lama kelamaan selurah dataran rendah sungai Indus dan Gangga di dudukinya. Daerah  yang diduduki bangsa Arya ini dinamai Aryawarta yang memiliki arti tanah bangsa Arya atau sering kita disebut Hindustan yang artinya negeri orang Hindu.
                        Agama-agama yang berada di Negara India bermacam-macam dan berganti-ganti menyesuaikan dengan raja yang memerintah. Beberapa agama dan aliran yang berada di India antara lain yaitu:
1.      Hinduisme
Hinduisme bukan saja sebuah agama saja tetapi juga satu satuan dari agama-agama yang dalam garis-garis besarnya satu sama lain tidak mempunyai perbedaan. Dasar-dasar peradaban Hindu tersimpul dalam kitab-kitab Weda, Brahmana, dan kitab Upanisyad. Tiga macam kitab ini yang mendasari pikiran orang-orang Hindu. Agama yang berdasar pada Weda belum mengenal patung-patung. Agama yang berdasar Brahmana mengutamakan cara-cara dan hal menjalankan upacara yang tertulis dalam kitab-kitabnya, maka Hinduisme mulai memuja patung-patung dewa-dewi. Lama kelamaan pemujaan dewa ini merupakan upacara yang penting. Menurut agama Hindu ada beberapa mazhab yang dianut oleh mereka diantaranya adalah:
a.       Vaisynawa
Aliran ini memuja dewa Wisnu sebagai dewa yang tertinggi . pemujaan terhadap dewa ini dilakukan pada salah satu dari penjelmaannya. Maka dari itu selain dewa Wisnu mereka juga memuja Laksmi dan Garuda. Pengikut-pengikut aliran ini terbanyak didapati di daerah India Utaradan Bombay.
b.      Siwa
Dewa yang tertinggi dalam aliran ini ialah Syiwa. Mereka itu percaya bahwa pengetahuan Ynana adalah jalan yang terbaik untuk mencapai keselamatan dari Bakti. Pada galibnya Siwa dipuja bersama-sama dengan Istrinya Parwati, anaknya Ganesha dan Kartikaya serta Nandi kendaraanya.
c.       Sakta
Sakti adalah kekuatan, suatu sifat kewanitaan. Dewi yang telah dipilih oleh mereka untuk menduduki tempat sakti tersebut adalah Dewi, istri Siwa.
d.      Ganaptya
Aliran ini memuja Ganesha, anak Siwa yang sulung. Ia berkepala gajah dan berbadan manusia, perutnya gendut, dan kakinya pendek.
2.      BUDHISME
Inti pelajaran Budha adalah untuk melepaskan manusia dari Samsara itu tersimpul dalam empat dasar yaitu:
a.       Lahir, menjadi tua, sakit dan meninggal adalah suatu penderitaan.
b.      Penderitaan itu disebabkan oleh hawa nafsu. Hawa nafsu untuk mencari kesenangan, hawa nafsu untuk hidup
c.       Penderitaan akan hilang jika semua hawa nafsu itu dapat dihilangkan.
d.      Hal itu dapat dicapai dengan menjalani delapan tengah yang diajar oleh Budha yaitu:
i.      Mempunyai pandangan yang besar
ii.    Mempunyai niat yang benar
iii.  Berbicara benar
iv.  Berbuat benar
v.    Mempunyai penghidupan yang benar
vi.  Berusaha benar
vii. Mempunyai perhatian benar
viii.                       Memusatkan pikiran dengan benar.

Ketika Ajaran Budha masuk kedalam India banyak mendapat reaksi-reaksi yang hebat dari kaum Brahmana, karena Budha menyangkal adanya perbedaan kasta didalam masyarakat. Budha sendiri tidak bermaksud untuk mendirkan suatu mazhab yang baru, ia hanya menunjukan jalan untuk mencari keselamatan. Penganut ajaran itu tidak boleh membunuh, tidak boleh mencuri, tidak boleh berdusta, tidak boleh minum-minuman keras. Ada dua aliran dalam agama Budha ini yaitu aliran hirayana dan Mahayana. Aliran yang tetap memegang ajaran Budha yang asli disebut Hirayana. Hirayana sendiri memiliki pengertian kendaraan kecil yang mngatakan hanya sedikit orang yang dapat mencapai Nirwana jika mereka terus berpegang teguh pada pendirian tersebut. Mahayana adalah kendaraan besar. Aliran ini percaya akan dewa-dewa yang dapat menolong mereka untuk mencapai Nirwana.
d.      Bidang Sosial
Di India yang kebanyakan beragama Hindu ini masih sangat kental dengan yang namanya kasta dalam kehidupan bermasyarakatnya. Tiap-tiap kasta mempunyai kedudukan sosial yang sangat tajam batas-batasnya, baik itu batas mana diazazkan pada Hinduisme. Hanya asal kelahiran yang menentukan kedudukan seseorang dalam masyarakat, yang tidak dapat diubah oleh suatu prestasi apapun dalam hidup seseorang. Terdapat sesuatu yang menarik disini yaitu orang Hindu di India percaya bahwa perbedaan derajat itu berakar dalam prinsip-prinsip yang tidak dapat diubah sama sekali. Hal ini berbeda dengan bangsa lain yang berprinsip bahwa perbedaan yang ditimbulkan oleh kelahiran ini dapat berubah oleh adanya prestasi dari seseorang.
Golongan-golongan kasta yang terutama itu ada empat macam yaitu: Kasta Brahmana, Kesatria,Waisya, dan Kasta Sudra.
a.       Kasta Brahmana
Di dalam buku ke-10 dari Rig Weda tertulis bahwa: golongan Brahmana keluar dari mulut dewa Brahma, golongan Ksatrya keluar dari tangannya, Waisya berasal dari paha atau perutnya dan golongan Sudra berasal dari telapak kaki dewa Brahma.Kekuasan kasta Brahmana dalam peredaran masa menjadi sedemikian besarnya dibandingkan dengan kekuasan raja, sehingga sebagian besar dari harta benda negeri bukan masuk didalam perbendaharaan raja. Tetapi masuk dan terkumpul di dalam candi-candi kasta brahmana. Jika dibandingkan dengan kasta brahmana raja merupakan seorang yang miskin. Kewajiban-kewajiban kasta Brahmana adalah sesuai dengan kedudukan sosial mereka. Tak ada kasta yang bisa membuat peraturan untuk kasta Brahmana, namun hidup mereka sudah harus disiplin sendiri yang sangat kuat. Kehidupan mereka harus diabdikan kepada kewajiban-kewajiban diri sendiri, terhadap masyarakat dan terhadap dewa.
b.      Kasta Kesatria
Kasta Kesatrya ini berhak menjadi raja dan menjadi tentara. Dalam kitab perundang-undangan Hindu mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang bisa menjadi pemerintah kecuali kasta Kesatria.
c.       Kasta Waisya
Kewajiban dari kasta Waisya adalah untuk memajukan kemakmuran negeri. Tugas-tugas mereka yang utama adalah mengusahakan pertanian, petenakan, dan perdagangan. Kasta Waisya harus mengetahui harga-harga barang-barang di masyarakat.
d.      Kasta Sudra
Menurut kitab perundang-undangan Hindu, kedudukan kasta Sudra amatlah rendah tetapi yang mengherankan adalah jumlah kasta ini lebih banyak dibandingkan dengan ketiga kasta yang lain. Tugas dan kewajiban kasta Sudra yang terutama adalah untuk “meladeni” ketiga kasta yang lebih tinggi terutama kasta Brahmana





Scott Latourette, Kneneth. 1952. A Short History Of The Far East. New York:The Macmillan Company.


hakekat manusia


hakekat manusia

Manusia merupakan mahkluk monodualistis antara jiwa dan raga tidak dapat dipisahkan serta manusia juga merupakan mahkluk yang rasional dan juga irasional. Hakekat manusia itu adalah tercipta sebagai Makhluk, produk dari Allah. Setiap apa yang diciptakan oleh penciptanya haruslah tunduk dan taat kepada aturan yang ditetapkan oleh pembuatnya. Karena manusia adalah produk Allah maka fitrah yang harus ditaati adalah tunduk patuh dan taat terhadap setiap apa-apa yang diperintahkan dan menghindari setiap apa yang dilarang. Ada dua aliran yang memberikan pendapat, diantaranya , Aliran monoisme yaitu Aliran ini menganggap bahwa seluruh semesta termasuk manusia hanya terdiri dari satu zat. Aliran ini dibagi menjadi dua yaitu aliran materialism (Realitas yang sebenarnya adalah materi (benda)) dan aliran idealism (Realitas yang sebenarnya adalah ide (rohani)). Aliran kedua yaitu Aliran dualism dimana aliran ini menganggap bahwa realitas semesta merupakan perpaduan antara zat hidup dan zat mati. Sedangkan Manusia merupakan sintesis antara jasmani dan rohani.

Secara materialism manusia dikatakan sebagai kumpulan dari organ tubuh , zat kimia, dan unsure biologis yang semuanya itu terdiri dari zat dan materi. Manusia  adalah  benda-benda yang bernama kepala, badan, tangan dan kaki. Benda-benda tersebut terkait satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan. Dalam sejarahnya manusia memeng bergantung pada badank makanan dan minuman misalnya. Memang ,jika kita barupertama kali mampu menggunakan pikiran, maka yang benar adalah yang bias di indra. Yang benar adalh sesuatu yang biasa di lihat, di dengar (suara), di cium (bau), di raba dan di kecap.di luar yang bias di indra adalh sebuah kepalsuan. Sesuatu yang hakekat adalah sesuatu yang bias di indra, yaitu materi.
 Manusia pada dasarnya memiliki brbagai kecerdasan yang telah diberikan oleh Sang Pencipta yaitu keceerdasan yang beraneka ragam seperti kecerdasan intelektual, keceerdasan emosi, kecerdasan spiritual dan sebagainya. Dengan IQ, manusia mampu menyatakan benar dan salah berdasarkan inteletual. Kita mampu menghitung, membuat konstruksi bangunan, menyusun program, dan sebagainya. Dengan EQ, manusia mampu mengendalikan amarah, memiliki rasa iba, kasih sayang, tanggung jawab, kerja sama, dan kesenian (estetika). Dengan adanya ini muncul sikap sabar, lemah lembut, ataupun sebaliknya. Dengan SQ, manusia membedakan mana yang baik dan yang buruk. Potensi ini sangat terkait dengan etika atau nilai-nilai moral, baik dan buruk, serta nilai-nilai keagamaanSelain daripada itu manusia dikatakan sebagai makhluk sosial , dimana sejak awal mereka berkembang dan hidup didalam lingkungan sosial dan sejarah.Manusia dilahirkan dengan dorongan-dorongan biologis yang harus diarahkan ulang untuk membuatnya hidup di dalam masyarakat. Adapun manusia memiliki cirri-ciri sebagai berikut  : Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya, mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, (ada yang masuk dan keluar), memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luas, memiliki potensi untuk berkembang biake.Tumbuh dan bergerak, berinteraksi dengan lingkungannnya, sampai pada saatnya mengalami kematiian.
            Selanjutnya manusia pada dasarnya juga memiliki beberapa dimensi kemanusiaan sebagai sosok makhluk, diantaranya :
·         Dimensi individual, sebagai mahkluk individu, manusia bersifat unik dan khas karena tidak ada manusia yang sama persis. Walaupun ada yang mirip, belum tentu sifatnya sama.
·          Dimensi religious, sebagai mahkluk religius, manusia mengakui adanya kekuatan lain di luar diri manusia yang sifatnya supranatural, yang secara umum disebut Tuhan.
·          Dimensi kesosialan, sebagai mahkluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
·         Dimensi kesusilaan,   sebagai mahkluk susila, manusia akan memunculkan suatu nilai untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dalam hubungannya dengan manusia yang lainnya.
Hakekat manusia di dalamnya mengenai perkembangan asal-usul manusia dan beberapa teori pembentukan tata surya dimana beberapa paham  perkembangan menyebutkan hubungan antara manusia dengan alam seperti fisik determinisme dan posibilisme. Hakikat Manusia,terdiri atas dua bagian, yaitu tentang Kesadaran Diri dan Kesadaran Universal. Kesadaran diri didalam filsafat kontemporer secara hakiki terpusat pada pribadi manusia. Boleh jadi, tanpa situasi historis kita tidak bisa memahami apa dan esensi diri yang sebenarnya. Al Qur'an membuka pintu dunia baru, tentang kesadaran diri secara berurutan sampai kepada kesadaran yang universal. Ungkapan ini tidak terikat oleh suatu aliran tertentu. Saat dimana muncul ketikan dihadapkan persoalan manusia terdorong untuk memikirkan eksistensi. Ungkapan hakikat manusia mengacu kepada kecenderungan tertentu secara berurutan dalam memahami manusia. Hakikat mengandung makna sesuatu yang tetap, tidak berubah-ubah. Yaitu identitas esensial yang menyebabkan sesuatu menjadi dirinya sendiri. Kesadaran universal Apabila zat-zat, tubuh manusia dan benda-benda dalam alam sudah dipahami sebagai rangkaian kejadian-kejadian, serta menurut kemauan sunatullah. Maka sebenarnya atom-atom atau zarrah bergerak bukan atas kemauannya sendiri, akan tetapi ada sosok yang bukan dirinya. Dimana atom-atom itu bergerak mengikuti kekuatan yang maha besar. Benda-benda kecil itu hanya patuh terhadap yang tidak bisa diperbandingkan dengan sesuatu. Wujud itu begitu absolute. Menghayati mulai dari kesadaran fisik sampai kepada kesadaran transendental dimana sejatinya manusia adalah sesuatu yang bukan fisik.
Al Ghazaly yang hidup pada abad pertengahan tidak terlepas dari kecenderungan umum pada zamannya dalam memandang manusia. Didalam buku buku filsafatnya ia mengatakan bahwa manusia mempunyai identitas esensial yang tetap, tidak berubah-ubah yaitu  jiwanya. Yang dimaksud an nafs adalah substansi yang berdiri sendiri, tidak bertempat dan merupakan tempat pengetahuan intelektual yang berasal dari alam malakut atau alam amr. Ini menunjukkkan esensi manusia bukan fisiknya dan bukan fungsi fisik. Sebab fisik adalah sesuatu yang mempunyai tempat. Dan fungsi fisik adalah sesuatu yang tidak berdiri sendiri. Keberadaannya tergantung kepada fisik. Hakekat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, diciptakan dalam bentuk paling sempurna. Manusia adalah makhluk spiritual yang akan menjalani fase-fase peristiwa kehidupan baik sebelum lahir, sekarang maupun setelah mati. Spiritual merupakan aspek non fisik yang mampu memberikan kekuatan manusia untuk lebih dari sekedar hidup. Bukti akan hakekat manusia sebagai makhluk spiritual mungkin dapat ditunjukkan dengan beberapa contoh berikut.
            Pada dasarnnya ada tiga aspek pokok dalam diri manusia yaitu fisik, mental dan spiritual. Aspek fisik merupakan segala hal yang dapat dirasakan oleh panca indra manusia. Aspek mental yang membedakan manusia dengan dengan makhluk lain. Dengan adanya mental manusia dapat berfikir, mempertimbangkan dan mengambil keputusan untuk suatu permasalahan. Sedangkan spiritual dapat diibaratkan sebagai navigator kehidupan. Dia yang akan memberikan warna dan arah dari kehidupan yang dijalani manusia.

 Ginanja Agustian, Ary.2001.Emotional Spiritual Quotient. ARGA Publhising : Jakarta
E. Papalia, Diane, dkk. 2009.Human Development. Salemba Humanika : Jakarta.
Munib, Achmad. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Unnes Press

Rabu, 14 Desember 2011

APEC

A.    Pengertian sekilas APEC

APEC merupakan merupakan singakatan dari Asia Pacific Economic Cooperation. APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) merupakan suatu forum kerjasama Internasional yang masuk dalam kategori kerjasama regional yang merupakan kerjasama antar Negara-negara sekawasan  atau sewilayah atau berdasarkan hubungan lokasi Negara yang sama. APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)  merupakan forum kerja sama negara di kawasan Asia Pasifik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan investasi di antara sesama negara anggota. Sebelumnya Konperensi negara-negara kawasan Asia Pasifik yang dilaksanakan atas prakarsa Australia pada bulan November 1989 di Canberra merupakan forum antar pemerintah yang kemudian dikenal dengan nama “Asia Pacific Ekonomic Cooperation” atau disingkat APEC.  Keberadaan APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)  dikarenakan atas dasar prakarsa Bob Hawke (perdana menteri Australia). APEC mempunyai tujuan yang tertuang dalam Deklarasi Bogor pada tahun 1994, yaitu menetapkan kawasan APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) sebagai kawasan perdagangan dan investasi bebas dan terbuka yang berlaku paling lambat tahun 2020. Dalam mencapai setiap tujuannya, APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)   dalam melakukan kegiatannya selalu berlandaskan pada prinsip kesepakatan bersama yang sifatnya tidak mengikat, dialog terbuka, serta prinsip saling menghargai pandangan dan pendapat seluruh anggota. Segala bentuk keputusan yang diambil oleh APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)    dibuat berdasarkan konsensus dan kesepakatan yang sifatnya sukarela.




B.     Latar belakang berdirinya APEC
Latar belakang berdirinya APEC ditandai dengan kebutuhan pembangunan ekonomi regional akibat globalisasi sistem perdagangan, dan adanya perubahan berbagai situasi politik dan ekonomi dunia sejak pertengahan tahun 1980-an. Kemajuan teknologi di bidang transportasi dan telekomunikasi semakin mendorong percepatan perdagangan global yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan yang cepat pada pasar uang, arus modal, dan meningkatnya kompetisi untuk memperoleh modal, tenaga kerja terampil, bahan baku, maupun pasar secara global. Globalisasi perdagangan ini mendorong meningkatnya kerja sama ekonomi di antara negara-negara seka-wasan seperti Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) yang menerapkan sistem pasar tunggal untuk Eropa; North American Free Trade Area (NAFTA) di kawasan Amerika Utara; ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan Asia Tenggara; dan Closer Economic Relations (CER) yang merupakan kerja sama ekonomi antara Australia dan SelandiaBaru. Perubahan-perubahan yang terjadi pada dekade 80-an juga ditandai oleh berakhirnya perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dan diikuti dengan berkurangnya persaingan persen-jataan. Forum-forum internasional yang seringkali didominasi dengan pembahasan masalah pertahanan dan keamanan, mulai digantikan dengan pembahasan masalah-masalah ekonomi dan perdagang-an. Sejalan dengan perubahan tersebut, timbul pemikiran untuk mengalihkan dana yang semula digunakan untuk perlombaan senjata ke arah kegiatan yang dapat menunjang kerja sama ekonomi antar negara. Kerja sama APEC dibentuk dengan pemikiran bahwa dinamika perkembangan Asia Pasifik menjadi semakin kompleks dan di antaranya diwarnai oleh perubahan besar pada pola perdagangan dan investasi, arus keuangan dan teknologi, serta perbedaan keunggulan komparatif, sehingga diperlukan konsultasi dan kerja sama intra-regional. Anggota ekonomi APEC memiliki keragam-an wilayah, kekayaan alam serta tingkat pembangunan ekonomi, sehingga pada tahun-tahun per-tama, kegiatan APEC difokuskan secara luas pada pertukaran pandangan  dan pelaksanaan proyek-proyek yang didasarkan pada inisiatif-inisiatif dan kesepakatan para anggotanya.

C.    Tujuan didirikannya APEC
Pada KonFerensi Tingkat Menteri  I APEC di Canberra tahun 1989, telah disepakati bahwa APEC merupakan forum konsultasi yang Luas tanpa memberikan “Mandatory Consequences” kepada para anggota-nya. Dari kesepakatan yang diperoleh dalam pertemuan tersebut dapat disimpulkan bahwa APEC memiliki dua tujuan utama:
·         Mengupayakan terciptanya liberalisasi perdagangan dunia melalui pembentukan sistem perdagangan multilateral yang sesuai dengan kerangka GATT dalam rangka memajukan proses kerja sama ekonomi Asia Pasifik dan perampungan yang positif atas perundingan Putaran Uruguay ,
·         Membangun kerja sama praktis dalam program-program kerja yang difokuskan pada   kegiatan-kegiatan yang menyangkut penyelenggaraan kajian-kajian ekonomi, liberalisasi perdagangan, investasi, alih teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia.
Sesuai kepentingannya, APEC telah mengembangkan suatu forum yang lebih besar substansinya dengan tujuan yang lebih tinggi, yaitu membangun masyarakat Asia Pasifik dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang merata melalui kerja sama perdagangan dan ekonomi. Pada pertemuan informal yang pertama para pemimpin APEC di Blake Island, Seattle, Amerika Serikat tahun 1993, ditetapkan suatu visi mengenai masyarakat ekonomi Asia Pasifik yang didasarkan pada semangat keterbukaan dan kemitraan, usaha kerja sama untuk menyelesaikan tantangan-tantangan dari perubahan-perubahan, pertukaran barang, jasa, investasi secara bebas, pertumbuhan ekonomi dan standar hidup serta pendidikan yang lebih baik, serta pertumbuhan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
D.    Klasifikasi rangkaian kegiatan APEC

Pada awal berdirinya, APEC beranggotakan dua belas negara, yaitu enam negara anggota ASEAN dan enam mitra dialognya, seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Amerika Serikat. Pada tahun 1991 APEC menerima Cina, Hongkong dan Taiwan masuk menjadi anggotanya.Dalam pertemuan di Seattle, Kanada pada bulan November 1993, APECmemasukkan Papua Nugini dan Meksiko sebagai anggota.Pada pertemuan di Bogor tahun 1994 anggota APEC menjadi 18 negara yaitu :
 Indonesia
, Korea Selatan, Singapura, Selandia Baru, Thailand, Australia, Filpina, RRC Malaysia, Taiwan, Brunei, Darussalam, Hongkong, Amerika Serikat,  Meksiko,Jepang Papua Nugini, Kanada,dan Cile. Dari 18 negara anggota tersebut diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yang didasarkanatas kemajuan ekonomi dan industri, yaitu sebagai berikut:
a) Negara sangat maju : AS dan Jepang.
b) Negara maju : Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
c) Negara industri : Korea Selatan, Singapura, Taiwan dan Hongkong.
d
) Negara berkembang : Brunei Darusalam, Malaysia, Filipina, Thailand, RRC, Meksiko,
    Papua Nugini, Cili, dan Indonesia.
Selanjutnya rangkaian rangkaian pertemuan para Ppemimpin APEC dari berbagai Negara anggota sebagai berikut :
1)      lake Island, 20 November 1993
Dengan tuan rumah Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, para Pemimpin APEC mengadakan Pertemuan Informal untuk pertama kalinya di Blake Island, Seattle, Washington. Pada pertemuan tersebut disepakati bahwa Visi APEC adalah : memanfaatkan kekuatan dari keberagaman ekonomi negara anggota; memperkuat kerja sama dalam rangka meningkatkan kemak-muran; membangun semangat keter-bukaan dan kemitraan yang mendalam; mencapai pertumbuhan ekonomi yang dinamis dan berkelanjutan; berperan serta dalam memper-kuat perekonomian dunia; mendorong terciptanya sistem perdagangan internasional yang terbuka,; mengurangi hambatan perda-gangan dan investasi; memanfaatkan kemajuan di bidang telekomunikasi dan transportasi;melindungi kualitas udara, air, dan kawasan hijau;mengatur dan memperbaharui sumber-sumber energi

2)      Bogor,15 November 1994
Pada Pertemuan Para Pemimpin APEC kedua ini yang menjadi pokok bahasan adalah arah ekonomi APEC pada 25 tahun mendatang. Dalam deklarasi mereka yang dikenal dengan “Declaration of Common Resolve” , Para Pemimpin ekonomi menyetujui untuk menentukan sasaran mengenai waktu perdagangan dan investasi bebas di wilayah APEC, yakni: tahun 2010 bagi anggota ekonomi maju (industrialized economies); tahun 2020 bagi anggota ekonomi yang sedang berkembang (developing economies). Selanjutnya APEC akan memberikan kesempatan bagi anggota ekonomi yang sedang berkembang untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonominya secara berkesinam-bungan dan pembangunan yang merata dalam rangka menjaga kestabilan perekonomiannya.
3)      Osaka,19 November 1995
Pada pertemuan ketiga di Osaka, Jepang, Para Pemimpin APEC mulai menterjemahkan Visi Blake Island and Declaration of Common Resolve/ Bogor dalam suatu cetak biru untuk melaksanakan komitmen mereka atas perdagangan dan invesatsi yang bebas dan terbuka, fasilitasi bisnis, dan kerja sama ekonomi serta kerjasama tehnik antar anggota. Agenda pembahasan yang dikenal dengan Aksi Osaka terdiri dari dua bagian pokok yaitu:  bagian pertama, menyangkut masalah liberalisasi dan fasilitasi perdagangan dan invesatsi, bagian kedua, menyangkut kerja sama ekonomi dan tehnik di bidang energi dan transportasi, infrastruktur, usaha kecil dan menengah, dan teknologi pertanian.
4)      Manila,25 November 1996
Pertemuan keempat Para Pemimpin APEC telah meng-hasilkan suatu rencana aksi yang dikenal dengan nama Manila Action Plan for APEC atau MAPA, di antaranya Rencana Aksi Individual (RAI) dan Rencana Aksi Kolektif (RAK). Dalam pertemuan ini dilaporkan kemajuan atas kegiatan bersama para anggota APEC untuk mencapai sasaran Deklarasi Bogor mengenai perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka di wilayah APEC pada tahun 2010 dan 2020; serta kegiatan bersama di antara para anggota sesuai dengan bagian kedua dari Agenda Aksi Osaka. MAPA menyerukan enam thema untuk Aksi tersebut, yaitu :  peningkatan akses pada pasar barang,
peningkatan akses pada pasar jasa, sistem investasi yang terbuka, penurunan biaya usaha, sektor infrastruktur yang terbuka dan efisien, peningkatan kerja sama ekonomi dan teknik. Seddangkan Dalam rangka kerja sama ekonomi dan tehnik ditetapkan enam bidang kerja sama, yaitu: pengembangan sumber daya manusia,pengembangan pasar modal yang aman dan efisien, upaya memperkuat infrastruktur ekonomi, pemanfaatan teknologi masa depan, peningkatan pertumbuhan yang berkesinambungan, pertumbuhan usaha kecil dan menengah.
5)      Vancouver, November 1997
Dalam Pertemuan kelima Para Pemimpin APEC, Para Pemimpin menegaskan kembali komitmen dan keinginan mereka atas usaha untuk mengembangkan Rencana Aksi Individu (RAI) dan memperbaiki Rencana Aksi tersebut setiap tahun. Para Pemimpin APEC mengesahkan kesepakatan para menteri APEC yang menyatakan bahwa Aksi Individu tersebut akan dilaksanakan sejalan dengan liberalisasi sektoral sukarela yang dipercepat (Early Voluntary Sectoral Liberalization atau disingkat EVSL) pada 15 sektor dengan ketentuan akan diajukan pada tahun 1998, dan dilaksanakan mulai tahun 1999. Para Pemimpin APEC yakin bahwa partisipasi penuh dan aktif dari para anggota ekonomi dalam mendukung WTO merupakan kunci pokok bagi kemampuan APEC untuk melanjutkan dan memperkuat sistem perdagangan global.
6)      Kuala Lumpur,November 1998
Pertemuan keenam ini menitikberatkan pada strengthening the Foundation for Growth. Para Pemimpin APEC menegas-kan keyakinannya atas fundamental ekonomi yang kuat dan prospek pulihnya ekonomi Asia Pasifik. Mereka menyetujui untuk mengejar suatu strategi pertumbuhan secara bersama guna mengakhiri krisis keuangan. Mereka menjanjikan usaha-usaha memperkuat jaring pengaman sosial, sistem keuangan, arus perdagangan dan investasi, penerapan ilmu dan teknologi, pengembangan sumber daya manusia, infrastruktur ekonomi, dan keterkaitan antara usaha dan perdagangan sehingga memberikan dasar dan penetapan langkah untuk menuju pertumbuh-an yang berkesinambungan pada abad 21. Pada Pertemuan tersebut disetujui pula mengenai Kuala Lumpur Action Program on Skills Development yang bertujuan untuk mendukung terciptanya pertumbuhan yang berkesinam-bungan serta merata, yaitu dengan mengurangi disparitas ekonomi dan mengembangkan kehidupan sosial masyarakat melalui pengembangan keahlian/kecakapan.
7)      New Zealand, 12-13 September 1999
Fokus utama pertemuan ketujuh Para Pemimpin APEC adalah untuk merespon krisis keuangan Asia 1997, menanam-kan kembali kekuatan pertum-buhan dan investasi di wilayah APEC dengan mendorong liberalisasi dan fasilitasi perdagangan dan investasi, serta memperkuat kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia. Pada per-temuan New Zealand ini ada tiga pokok thema yang dibahas, yaitu :  liberalisasi dan fasilitasi perdagangan dan investasi, usaha memperkuat pasar, upaya mengembangkan du-kungan terhadap APEC.
8)      Brunei Darussalam, 15-16 November 2000
Pada tanggal 15-16 November 2000, Para Pemimpin APEC mengadakan pertemuan ke-8 di Bandar Seri Begawan. Ada 3 sub yang dibahas pada pertemuan tersebut, yaitu : Building Stronger Foundations, Creating New Opportunities, dan Making APEC Matter More. Pembahasan tersebut menekan-kan pada kelanjutan usaha penguatan pasar, pemanfaatan revolusi teknologi, dan peningkatan hubungan dengan masyarakat APEC secara luas. Subtema-subtema tersebut dirancang untuk mengakomodasi 3 bidang yang merupakan prioritas utama bagi kegiatan APEC tahun 2000, yakni : Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Sumber Daya Manusia (SDM), dan Teknologi Informasi (TI).  

sumber : Soesastro, Hadi. 1994. Indonesian Perspectives on APEC and Regional Cooperatiaon in Asia Pacific. Jakarta : CSIS